‘Alangkah lucunya Negara ini’ sama seperti salah satu judul film Indonesia, itulah yang ada dalam pikiran saya saat mengetahui adanya usulan untuk meliburkan anak-anak sekolah selama Sea Games di Jakarta hanya dengan alasan untuk mengurai kemacetan ibukota.
Sea Games ke XXVI tahun ini memang sangat sarat pemberitaan miring, dari masalah korupsi wisma atlit, persiapan infrastruktur bangunan yang belum siap 100% sampai detik ini, dan kini semakin diriuhkan dengan wacana peliburan anak sekolah di Jakarta demi mengurangi kemacetan. Sangat ‘mengaduk’ emosi yaa…
Jika masalah korupsi wisma atlit, ya itu memang sudah ‘tabiat’ orang Indonesia yang tidak bisa melihat proyek megah, langsung aja dibuat objekan. Tetapi jika dilihat perkembangannya, sudah mulai ada titik terang, walaupun bia ditebak akhirnya yang abu-abu (sama seperti kasus korupsi lainnya).
Persiapan sea games yang molor sehingga hampir terjadi penundaan, hampir saja dapat membuat malu bangsa dan Negara. Bagaimana akhirnya nanti, selesai atau tidaknya infrastruktur pesta akbar se Asia Tenggara itu, kita lihat tanggal 11 november nanti.
Nah, masalah yang ketiga ini, lumayan meresahkan saya. Bukan apa-apa, apa dasarnya atau seberapa besar peran kebijakan peliburan anak sekolah itu terhadap kemacetan di Jakarta?
Rencananya, untuk mengurai kemacetan di ibukota, selama acara Sea Games XXVI berlangsung, anak-anak sekolah akan diliburkan. Tidak semua kelas memang, rencananya yang libur hanya kelas 1-5 SD, 7-8 di SMP dan 10-11 di SMA. Mereka yang mempersiapkan ujian akan tetap masuk. Melihat kondisi tersebut, saya ingin menyampaikan beberapa poin,
Pertama: anak sekolah di Jakarta itu rata-rata masuk jam 06.30-07.00, sehingga berangkat pukul 05.30-07 pagi dan pulang sekitar pukul1 12-3 siang. Sehingga mungkin jika ada kepadatan saat jam masuk dan pulang kantor itu akan berkisar pada jam-jam tersebut. Dan bila untuk mengurai kepadatan saat perjalanan kontingen Sea Games dari Mess ke stadion, mungkin akan berkisar di jam7-8, karena tidak mungkin kan pertandingan di mulai subuh-subuh. Jam7-8 pagi itu sudah tidak ada anak sekolah yang berkeliaran untuk masuk sekolah, tetapi para pegawai kantoran yang berangkat kerja.
jam-jam masuk sekolah
Kedua, apa pengaruhnya anak sekolah yang berada jauh dari tempat penyelenggaraan Sea Games? Boleh lah ada sekolah yang diliburkan jika sekolah itu dekat dengan tempat penyelenggaraan Sea Games, tetapi jika yang jauh? Apa pengaruhnya coba?? Misal, GBK itu ada di Jakarta Selatan, boleh lah sekolah-sekolah yang berada di kawasan Senayan atau sekitarnya di liburkan, tetapi jika seluruh sekolah di Jakarta diliburkan, apa pengaruhnya coba?
GBK- Senayan salah satu tempat penyelenggaraan Sea Games XXVI
Ketiga, dengan kebijakan meliburkan anak sekolah, apakah menjamin mereka akan berada dirumah sehingga tidak menimbulkan kemacetan. Memang ada alasan, anak-anak sekolah akan ‘digiring’ menjadi supporter pertandingan, tetapi bukannya dengan mengarahkan ke tempat pertandingan malah akan semakin memacetkan lalu lintas di sekitar lokasi pertandingan?
Ketiga poin diatas merupakan pertanyaan yang ‘menggeliat’ saat saya membaca berita tersebut beberapa hari yang lalu, lantas apakah solusinya untuk mengurai kemacetan ibukota, agar tidak terlalu ‘memalukan’ bangsa dan Negara karena masalah kemacetannya???
kemacetan yang sudah mendarah daging
Saya juga tidak tahu solusi terbaik mengatasi kemacetan kota Jakarta. (kalau saya bisa, saya sudah jadi menteri..hehe..) Menurut saya, kemacetan ibukota ibarat benang kusut dan mungkin tidak usah membuat kebijakan-kebijakan pintas yang tidak ada dasar dan urjensinya. Mungkin dengan proses buka tutup jalan layaknya presiden lewat sudah cukup atau bermain dengan jam-jam yang tidak bentrok dengan masuk-keluar sekolah/kantor.
Poinnya adalah jangan sampai kita berusaha menutup-nutupi borok yang ada padahal ada pihak yang dirugikan. Kalau sudah macet, ya macet saja. ‘Siapa suruh datang ke Jakarta’.. lho?? Hahahaaa….
T.ia
Gambar: lensaindonesia.com, infoindonesia.wordpress.com, klubguru.com,
16 komentar:
betul, prestasi bukan hanya bidang olahraga.., kalo sekolah libur ga belajar, kalo ga belajar ga pinter-pinter,,
hehehee....
setujuu....
wah, sama dong, di Palembang juga gitu, Sekolah sekolah, kampus-kampus juga mau diliburin. soalnya kendaraan pribadi, Bus kota, dan kendaraan bermotor kabar kabarnya gak boleh lewat jalan utama.
Bener banget. Kalo memang macet, ngapain diumpetin. Emang seperti ituya seperti itu.
Liburnya anak sekolah juga gak bakal nyelesain masalah, malah anak-naka ntar makin banyak berkeliaran aja kalo diliburkan. Udah tau kalo libur biasanya mrka kan suka jalan-jalan. malah maceeeet!
lam kenal yaaaa........
saya lbh setuju klo tdk diliburkan.....,,,
gag ad hubunganya SEA Games n Kegiatan Belajar Menggajar....
@aji: iya tuh ji... kebijakannya aneh.. aya aya wae..
@arif: iyaaa betuuulll.. setujuuu!!!
@carikerja: salam kenal..ntr saya mampir deh... hehhe
Baiknya, anak-anak sih tetap sekolah, biar mereka tetap bisa belajar.
@aji: hehee... tau nih aneh kebijakan pemerintah...
kalau ingin tidak macet seharus waktu lebaran kemarin jakarta sepi..karena pada mudik
padahal prestasi olah Raga indonesia di tingkat dunia kalah oleh prestasi sains, misalnya dalam olimpiade tidak pernah dapat medali emas Indonesia dapat medali emas kecuali dari bulu tangkis tapi dari olimpiade sains fisika atau matematika misalnya Indonesia sering dapat medali emas. Seharusnya mendiknas atau kadisdik atau gubernur DKI jangan mengijinkan untuk meliburkan sekolah
@Admin: betul..betul.. pas lebaran tuh.. dijamin sepi!!
@AZAS: makanyaaa.... kebijakannya terkesan asal dan pintas...
bener2 kebijakan yang ga bijak, ga masuk akal
@hend: tapi sudah ditetapkan om...
Posting Komentar