Pages

Menikah Muda, Sebuah Gengsi atau Pilihan???

 nikah muda, gengsi atau pilihan??

Tampaknya ada fakta menarik yang muncul di masyarakat beberapa waktu belakangan ini, khususnya bagi kehidupan berkeluarga. Yaitu trend dimana semakin banyak orang yang melakukan pernikahan muda. Anda tahu salah satu cara paling mudah untuk melihat kecenderungan apa yang sedang terjadi di masyarakat? Gampang saja sebenarnya, lihat saja perilaku para showbiz kita. 

Seperti yang kita ketahui, belakangan ini marak terjadi di kalangan artis kita yang memutuskan untuk menikah muda dan hasilnya sudah bisa ditebak, masyarakat kita juga sedang dilanda demam nikah muda.
Sebenarnya nikah muda itu apa sih? Umur berapa yang dapat dikatakan sebagai nikah muda? Tidak ada patokan di masyarakat yang dapat mengatakan dengan pasti umur berapa yang dikatakan sebagai nikah muda. Semuanya tergantung pada anggapan yang umum di masyarakat. Sebagai contoh, umur 17 sekarang ini sering dikatakan sebagai penikahan muda, namun jika mengatakan hal ini pada nenek kita, pasti mereka menganggap itu hal biasa karena umumnya di zaman mereka, penikahan terjadi di umur 15, sehingga umur 17 dapat dikatakan pernikahan yang biasa atau malah terbilang telat. 

Ada fenomena berulang yang terjadi pada kasus pernikahan di masyarakat kita. Pada zaman dahulu trend menikah pada umur belasan, kemudian semakin kesini semakin bergeser ke umur tua, 20-an dan pernah mencapai umur 20 akhir (27-29), namun sekarang sepertinya akan  berulang ke umur 20 awal. 

Memang, berbagai alasan  masuk akal yang dapat kita terima mengapa banyak orang (kembali) ingin menikah di usia muda. Misalnya, ingin anaknya nanti tidak terpaut jauh dengan dirinya atau nantinya saat pensiun, anak-anak mereka sudah pada besar atau malah agar  nanti dapat berlibur bersama (kalau tua, pasti susah). Semua alasan di atas tidak ada yang salah, namun saya akan mencoba uraikan beberapa hal penting yang dapat dijadikan referensi (bahan pertimbangan) bagi yang ingin menikah muda:

1.     1. Sudah memiliki KEMATANGAN.
Yang dimaksud kematangan disini, bukan hanya kematangan fisik tetapi juga kematangan emosional. Kematangan emosional dapat dilihat dari sisi kepribadian. Bagaimanan orang tersebut sudah tidak kekanak-kanakan lagi. Contoh real sikap kekanak-kanakan: belum bisa mencari uang sendiri, masih egois, belum bisa bertanggungjawab pada dirinya sendiri. Kematangan Sosial juga penting. Bagaimana anda bisa berhubungan baik dengan orang di sekitar anda. Lalu juga ada kematangan moral dan Kognitif. Sangat penting juga karena akan menjadi modal dasar bagi orang tua untuk mengajarkannya nanti ke anak-anaknya.

2.     2.Mengetahui alasan sebenarnya mengapa anda ingin menikah.
Jangan sekedar hanya ingin mengikuti trend atau malu karena teman-teman sebayanya sudah menikah semua. Sebenarnya, ada 2 alasan besar di Indonesia mengapa melakukan pernikahan di usia muda. Yang pertama karena MBA (married by accident) atau memang karena perencanaan yang panjang. (alasan jarak umur yang tidak terlalu jauh, dll)

3.     3.Anda memang sudah mampu membiayai kehidupan anda sendiri
Menikah berarti sudah siap menanggung semuanya sendiri karena menikah berarti sudah siap meninggalan keluarga besar dan hidup berdua bersama pasangan. Jangan sampai sudah menikah tetapi biaya beli susu anak atau biaya makan masih minta orang tua.

4.     4.Dapat menahan ego.
Menikah adalah bagaimana menyatukan 2 kehidupan dalam 1 ikatan. Dan umumnya masalah/konflik yang terjadi di pernikahan 99% disebabkan karena ego dari masing-masing. 

5.      5. Sudah paham betul siapa diri kita dan pasangan kita
Bukan berarti mengetahui apa makanan kesukaan atau hafal seluruh nama anggota keluarga besarnya saja, tetapi juga kepribadian anda dan pasangan anda. Jangan sampai anda kaget dan tidak mau menerima setelah sudah menikah.

6.     6.Membuat Komitmen di awal Pernikahan
Biasa disebut perjanjian PraNikah. Umumnya terkenal dengan masalah keuangan, tetapi sebaiknya jangan hanya masalah uang, tetapi bagaimana mengurus anak nantinya, atau pilihan istri yang boleh atau tidaknya bekerja setelah menikah, dsb. Jangan sampai nanti saat sudah menikah hal-hal kecil tersebut menyulut perselisihan.

Singkatnya, menikah muda memang tidak ada yang melarang, namun jika hanya untuk mengikuti trend, untuk apa?? Semoga keenam hal di atas dapat dijadikan poin-poin pertimbangan yaa…


Sumber Gambar: suaramerdeka.com

T.ia

0 komentar:

Posting Komentar